Rabu, 28 Januari 2015

LAPORAN PKL AGROTEKNOLOGI



HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

TEKNIK PEMBIBITAN TANAMAN GAHARU (Aquilaria spp.) PADA
 COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER PT. NEWMONT NUSA TENGGARA
 DESA BENETE  KECAMATAN MALUK
KABUPATEN SUMBAWA BARAT


Oleh :

JUNAIDIN
NIM: 11.04.07.0419




Laporan ini telah disetujui dan disahkan, sesuai dengan hasil
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Community development  Center
  PT. Newmont Nusa Tenggara:



Ketua LP3SB Comdev Center                       Pembimbing  Lapangan



LaluTohir S.Pi                                                           Gatot Wahyudi



Mengetahui
Supervisor Sosial Responsibility
 PT. Newmont Nusa Tenggara


M. AMINUDDIN
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)


TEKNIK PEMBIBITAN TANAMAN GAHARU (Aquilaria spp) PADA
COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER PT. NEWMONT NUSA TENGGARA
DESA BENETE  KECAMATAN MALUK
KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Oleh :


JUNAIDIN
NIM: 11.04.07.0419




Laporan ini  telah disetujui dan disahkan sesuai dengan  hasil
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Community development  Center 
PT. Newmont Nusa Tenggara :



Mengetahui :                                                 Menyutujui :
Ketua Program Studi Agroteknologi         Dosen Pembimbing
Fakultas Pertanian
Universitas Samawa (UNSA)



Wening Kusumawardani SP, MP                  Wening Kusumawardani SP, MP

NIDN :0812107401                                          NIDN : 0812107401


KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan kehadirat  Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah Laporan PraktikKerja Lapangan (PKL) yang berjudul“Teknik Pembibitan Tanaman Gaharu (Aquilaria  spp.) pada Commmunity development Center  PT. Newmont Nusa Tenggara Desa Benete Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat  ini, dapat terselesaikan          Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.    Bapak Syahdi Mastar SP, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar.
2.    Ibu Wening Kusumawardani SP, MP selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Samawa (UNSA) Sumbawa Besar.
3.    Bapak M. Aminuddin selaku Supervisor Sosial Responsibility Community development  Center  PT. Newmont Nusa Tenggara
4.    Bapak LaluTohir S.Pi selaku Ketua LP3SB Community development  Center  PT. Newmont Nusa Tenggara
5.    Bapak Gatot Wahyudi selaku pembimbing lapangan Community development  Center  PT. Newmont Nusa Tenggara
6.    Karyawan Community development  Center  PT. Newmont Nusa Tenggara dan teman-teman yang saya banggakan, yang ikut  membantu hingga terselesaikannya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ini masih sangat jauh dari kata sempurna, sehingga penulis berharap agar memberikan kritikan dan saran yang bersifat membangun, semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri sendiri dan umumnya para pembaca.

Sumbawa Besar ,20 Maret  2014

                                                                          Penulis


DAFTAR ISI
LEMBAR  PENGESAHAN DARI TEMPAT MAGANG.................................... i
LEMBAR  PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL................................................................................................. vi
INTISARI.............................................................................................................. vii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1.  Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2.  Tujuan........................................................................................................ 2
1.3.  Manfaat..................................................................................................... 3
BAB II : COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER PT. NEWMONT NUSA TENGGARA        4
2.1. Visi, Misi dan Nilai-Nilai (Budaya) Community development  Center PT.Newmont Nusa Tenggara           4
2.1.1. Visi.................................................................................................. 4
2.1.2. Misi.................................................................................................. 4
2.1.3. Nilai-Nilai (Budaya)......................................................................... 4
2.2. Gambaran Umum Community development  Center PT. Newmont Nusa Tenggara          5
2.2.1. Sejarah............................................................................................ 5
2.2.2. Lokasi.............................................................................................. 6
2.2.3. Bidang Usaha.................................................................................. 8
2.2.4. Sarana dan Prasarana.................................................................... 8
BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 10
3.1.Mengenal Tanaman Gaharu...................................................................... 10
3.1.1. Morfologi Tanaman Gaharu............................................................ 11
3.1.2. Jenis-Jenis Tanaman Gaharu......................................................... 12
3.1.3. Syarat Tumbuh............................................................................... 12
3.2. Perbanyakan Tanaman............................................................................. 13
3.2.1. Perbanyakan Tanaman.................................................................. 13


3.3. PemeliharaanTanaman............................................................................. 13
3.3.1. Penyulaman.................................................................................... 14
3.3.2. Pengairan........................................................................................ 14
3.3.3. Penyiangan..................................................................................... 14
3.3.4. Pemupukan..................................................................................... 15
3.4.Pengendalian Hama dan Penyakit............................................................. 15
3.4.1. Hama Tanaman Gaharu................................................................. 15
3.4.2. Penyakit Tanaman Gaharu............................................................. 15
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 17
4.1. Kesimpulan................................................................................................ 17
4.2. Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


















DAFTAR TABEL


Tabel                                                                                                          Halaman
1. Sarana dan Prasarana......................................................................................... 7
























INTISARI
Tanaman Gaharu (Aquilaria spp.) adalah spesies asli Indoneisa. Beberapa spesies gaharu komersial yang sudah mulai dibudidayakan adalah :Aquilaria malaccensis, A. microcarpa, A. beccariana, A. hirta, A. filaria, dan Gyrinopsverstegii,  serta A. crassnaasal Kamboja.
Gaharu merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat di negara-negara Timur Tengah yang digunakan sebagai dupa untuk ritual keagamaan. Masyarakat di Asia Timur juga menggunakannya sebagai hio. Minyak gaharu merupakan bahan baku yang sangat mahal dan terkenal untuk industry kosmetika seperti parfum, sabun, lotions, pembersih muka, serta obat-obatan seperti obat hepatitis, liver, anti alergi, batuk, penenang sakit perut, rheumatik, malaria, TBC, kanker, asthma, tonikum, dan aroma therapy.
Dewasa ini pertumbuhan tanaman Gaharu (Aquilaria spp.) di daerah Nusa Tenggara Barat masih sangat rendah. Hal ini disebabkan tanaman gaharu tidak bisa tumbuh dengan baik tanpa adanya penaung dan selain itu juga kurangnya pengetahuan masyarakat Sumbawa tentang budidaya tanaman gaharu
Morfologi tanaman gaharu terdiri dari akar, batang dan daun. Batang inilah yang merupakan tempat penghasil gubal gaharu yang merupakan bahan utama pembuatan parfum. Tanaman gaharu tumbuh baik pada ketinggian 0 - 1200 m dpl  dan yang terpenting tanah tidak terendam air seperti sawah atau rawa tetapi tanaman ini memerlukan naungan. Perbanyakan tanaman gaharu ini yaitu dengan cara vegetative dan secara generative.

Kata Kunci: Gaharu (Aquilariaspp), manfaat, Perbanyakan Tanaman.







BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang sangat melimpah, wilayah hutan tropisnya terluas ketiga di dunia, dengan cadangan minyak, gas alam, tembaga, dan mineral lainnya.Negeri kita ini telah dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan limpahan pesona yang sangat elok.Indonesia sangat layak untuk disebut sebagai surga katulistiwa yang ribuan pulaunya membentang dari Sabang sampai Merauke (Heyne, K. 1987).
Salah satu keanekaragaman sumber daya alam hutan yang dimiliki oleh Indonesia adalah Tanaman Gaharu. Bentuk produk gaharu merupakan hasil alami dari kawasan hutan berupa cacahan, gumpalan atau bubuk. Gaharu banyak digunakan sebagai bahan parfum, obat-obatan dan bahan dupa. Temuan rekayasa produksi kayu gaharu memberi peluang yang sangat besar bagi petani di Indonesia sebagai komunitas andalan  penyumbang devisa dari sektor kehutanan selain dari produk hasil hutan kayu dan keuntungan lainnya sehingga patut diupayakan peningkatan  tanaman Gaharu   (Heyne, K. 1987).
Di Kabupaten Sumbawa,  tanaman gaharu merupakan tanaman yang sangat langka, sangat jarang masyarakat membudidayakan tanaman ini, kelangkaan tanaman gaharu juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi buidaya tanaman serta teknik dalam pembuatan gubal  tanaman gaharu. Masyarakat Sumbawa cendrung memilih tanaman jati sebagai alternatif penghasilan jangka panjang.
Oleh sebab  itu  kegiatan pembibitan tanaman gaharu yang dilakukan khususnya di desa Benete kecamatan Maluk yaitu di lembaga community development ini perlu ditingkatkan agar masyarakat Sumbawa pada umumnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya, serta tidak bergantung dengan tambang emas PT. Newmont Nusa Tenggara
1.2.  Tujuan
1.2.1.Tujuan Umum
ü  Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang aplikasi teori langsung dilapangan.
ü  Dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah yang terjadi dilapangan.
ü  Dapat meningkatkan keahlian bagaimana pemecahan masalah/analisa masalah dibidang pertanian langsung dilapangan.
1.2.2.        Tujuan Khusus
ü  Untuk mengetahui teknik pembibitan tanaman gaharu .
1.3.  Manfaat
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah :
a)    Untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan mahasiswa secara teknis tentang Teknik PembibitanTanaman Gaharu
(Aquilaria spp.).
b)    Menjalin hubungan kerja sama yang baik antara Universitas Samawa Fakultas Pertanian Program Studi Agroteknologi dengan Lembaga Community Development PT. Newmount Nusa Tenggara Kabupaten Sumbawa Barat.
BAB II
 COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER
PT. NEWMONT NUSA TENGGARA
2.1. Visi, Misi dan Nilai-Nilai  Lembaga Community Development                     PT. Newmont Nusa Tenggara
2.1.1. Visi
Menuju masyarakat yang mandiri dan memiliki ketahanan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
2.1.2. Misi
Sebagai media pembelajaran masyarakat khususnya  dibidang pertanian, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pihak  PT. Newmont Nusa Tenggara terhadap masyarakat lingkar tambang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membekali pengetahuan tentang  pertanian yang  inovatif dan kreatif
2.1.3. Nilai-Nilai
a)    Integritas yaitu selalu bekerja sama dalam tim dengan hati yang ikhlas, jujur, mau belajar, setia kepada  pimpinan dan perusahaan.
b)    Profesionalisme yaitu bekerja dengan upaya maksimal untuk mencapai hasil yang terbaik menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, memelihara etika, estetika serta disiplin dan bertanggung jawab.
2.2. Gambaran Umum  Lembaga Community Development  PT. Newmont Nusa Tenggara
2.2.1. Sejarah
Lembaga Community Development PT. Newmont Nusa Tenggara berdiri sejak tahun 2010, sebelum adanya Community development   dulu dijadikan sebagai media pembelajaran masyarakat, ada yang pertama bernama Lawar, kemudian  selanjutnya terdapat  di Benete, tetapi  tidak menjadi suatu kesatuan dalam pengertian tidak adanya pembibitan dan lain-lain sehingga menggunakan  system sewa dalam jangka waktu yang pendek yaitu hanya 2 tahun (Tohir, 2014).
Maka pada awal tahun 2010 petani mulai sadar akan kemajuan .dengan adanya Community Development ini masyarakat  belajar tentang pertanian dimulai dari  tanaman hortikultura dan tanaman keras yaitu pohonan, tanaman pangan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pertanian difokuskan di Community Development sebagai tempat pembelajaran (Tohir, 2014).
Seiring dengan berjalannya waktu dilihat dari kebutuhan masyarakat tentang pertanian ,berbagai fasilitas dibangun,  yang pertama yaitu adanya aula tani sebagai tempat penyuluhan masyarakat tentang pertanian, kemudian ruangan  belajar, aula tani tidak hanya dijadikan sebagai tempat penyuluhan tetapi juga sebagai tempat belajar dan tempat hajatan bagi masyarakat, Community Development  ini  tidak hanya dikenal oleh masyrakat tetapi juga dikunjungi oleh orang dari luar lingkar tambang, dan tamu Negara pun ikut perkunjung disini, dan duta besar Amerika pun datang mengunjungi comdev ini (Tohir, 2014).
Mengenai program Community Development Center, ada beberapa program yaitu pembibitan tanaman keras maupun tanaman buah, tehnik budidaya SRI (Sistem Of Rice Intensifikation), produksi kompos,  penggemukan sapi, dan pendampingan petani          (Tohir, 2014).
Beberapa program tersebut hingga sekarang masih tetap berjalan yang bertujuan sebagai bentuk pemberdayaan pihak PT  terhadap masyarakat lingkar tambang. Kemudian untuk melakukan inovasi pertanian / teknologi pertanian yang memberiakan fasilitas belajar computer           (Tohir, 2014).
Harapan kedepan yaitu agar masyarakat menjadi modern dan bisa menjual semua hasil pertanian secara online (Tohir, 2014).
2.2.2. Lokasi
Terletak di Desa Banete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat,  Propinsi Nusa Tenggara Barat.
2.2.3. Bidang Usaha
Lembaga Community Development  Center PT. Newmount Nusa Tenggara memiliki berbagai macam  bidang usaha yaitu :
a)    Budidaya Tanaman  Buah naga
b)    Budidaya Tanaman Serikaya
c)    Budidaya Tanaman  Jambu biji
d)    Budidaya Tanaman  Hutan dan industry



2.2.4. Sarana dan Prasarana
Tabel 1. Sarana dan Prasarana Community Development  Center PT. Newmont Nusa Tengara
No
Nama Sarana/Prasarana
Jumlah (Unit)
1
Gudang
1
2
Gunting
10
4
Jenset
1
5
Kantor
1
6
Knapsack (Solo Sprayer)
2
7
Kolam Penampung Air
2
8
Komputer
5
9
Mesin Pemotong Rumput (Brus Cutter)
1
10
Tangki Air
3
11
Traktor
1
12
Motor Kaisar
2

Sumber: Community Development Center PT. Newmont Nusa Tenggara 2014           







BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Tanaman Gaharu (Aquilaria spp)
3.1.1. Morfologi Tanaman Gaharu (Aquilaria spp)
Akar tanaman merupakan akar tunggang yang sangat kokoh yang berwarna coklat kehitaman. Tinggi pohon mencapai 40 m dengan diameter batang mencapai 60 cm.  Permukaan batangnya licin, berwarna keputih-putihan, kadang-kadang beralur.  Kayu biasanya keras  (Isnaini, Y. 2005).
Bentuk daun lonjong agak memanjang dengan ukuran panjang 6-8 cm, lebar 3-3,5 cm. Ujung daun meruncing, daun kering biasanya berwarna abu-abu kehijauan, tepi daun agak bergelombang, melengkung, kedua permukaannya licin dan mengkilap (Isnaini, Y. 2005).
Bunga terdapat pada ujung ranting, ketiak daun.atau kadang-kadang di bawah ketiak daun.  Bunga berbentuk lancip, panjangnya sampai 5 mm, berwarna hijau kekuningan atau putih, berbau harum. Buah berbentuk bulat telur atau agak lonjong, panjangnya sampai 4 cm, lebar 2,5 cm, buah yang masak berwarna merah dan bentuk biji bulat telur  (Isnaini, Y. 2005).



Gambar 1.  Buah dan Biji Tanaman Gaharu
Sumber :  http://www.Blogger.com
Taksonomi : Taksonomi tanaman gaharu dikelompokkan sebagai berikut:
Kerajaan                : Plantae (Tumbuhan)
Divisi                     : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                     :Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Bangsa                  : Myrtales
Keluarga                : Thymelaeaceae
Gen                       : Aquilaria
Jenis                      : Aquilaria moluccensis
3.1.2. Syarat Tumbuh
Ketinggian tempat, tanaman gaharu tumbuh optimal didataran rendah sampai pegunungan  yakni 750m dpl. Tanaman gaharu  tumbuh dengan baik jika terdapat naungan,  dan tanaman yang dijadikan naungan yang paling baik yaitu tanaman turi.
Suhu, kelembapan dan intensitas cahaya matahari, suhu udara ideal untuk pertumbuhan tanaman gaharu antara 26-36oc, dengan kelembapan 70-90%. Sementara itu, intensitas sinar matahari yang dibutuhkan sekitar 50-70%. Dengan demikian tanaman gaharu ini merupakan tanaman yang tidak menginginkan sinar matahari dengan intensitas tinggi. Karena itu, tanaman gaharu sebaiknya ditanam dilahan yang memiliki tanaman lain sebagai naungan.
Kondisi tanah,  derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman gaharu yakni sekitar 6,5-7, untuk mendapatkan tanaman gaharu tumbuh baik, tanah harus subur  serta mengandung unsure hara yang banyak agar tanaman tumbuh cepat dan menghasilkan minyak gaharu yang bernilai jual tinggi
3.2. Perbanyakan Tanaman Gaharu
Tanaman gaharu dapat diperbanyak baik secara generatif maupun vegetatif. Perbanyakan secara generatif diawali  dengan proses penyerbukan yang menghasilkan buah dan biji yang nantinya akan menjadi tanaman baru
Perbanyakan menggunakan biji  memiliki kelebihan diantaranya bibit tersedia dalam jumlah banyak dengan ukuran seragam. Selain itu, tanaman yang dihasilkan dapat tumbuh kokoh. Sebaliknya, tanaman hasil perbanyakan menggunakan biji membutuhkan waktu yang lama untuk berproduksi. Adapun teknik pengambilan benih pada  perbanyakan menggunakan biji yaitu dengan mengumpulkan buah yang jatuh dari pohonnya. Buah yang jatuh dari pohon tanaman gaharu berwarna merah kecokelat-cokelatan.  Untuk mendapatkan biji yang baik untuk dijadikan sebagai benih gaharu yaitu dengan beberapa perlakuan, yaitu sebagai berikut:
·         Pada saat tanaman gaharu sudah mulai berbuah, buah yang jatuh dari pohonya dikumpulkan pada satu tempat.
·         Buah yang diperoleh dikeringkan selama beberapa hari dengan cara diangin-anginkan atau dijemur selama  2 (dua) jam pada pagi hari, yaitu antara jam 08.00-10.00.
·         Biji yang sudah kering dimasukkan ke dalam karung dan disimpan dengan baik, dan usahakan terhindar dari kelembaban, atau dimakan serangga, sampai waktunya untuk  proses persemaian.
(Badan Litbang Kehutanan, DEPHUT, Bogor, 2012).
a) Penyemaian benih
o   Menyiapkan benih tanaman gaharu dan media semai yang terdiri atas campuran sekam, tanah, dan   kotoran kambing dengan perbandingan 2:1:1.
o   Mencampurkan sekam, tanah dan kotoran kambing, kemudian ditempatkan pada tempat penyemaian berupa nampan
o   Kemudian melembabkan media semai dengan cara disemprot dengan menggunakan air .
o   Kemudian benih tanaman gaharu ditaburkan diatas media semai kemudian disiram dengan air dan ditempatkan pada tempat yng terlindung dari sinar matahari penuh selama10 hari, hingga proses pindah tanam ke dalam polibag.

b) Pemindahan bibit ke dalam polibag
o   Menyiapkan polibag dan media tanam berupa campuran sekam, tanah, dan kotoran kambing serta sedikit kompos kemudian disiram.
o   Mengambil bibit  yang  memiliki panjang 2-3 cm untuk dipindahkan ke polibag
o   Menyiapkan polibag berukuran 15 x 20 cm, lalu memasukkan media tanah kedalamnya. Buat lubang sedalam 2 cm menggunakan jari ditengah polibag.
o    Kemudian menanam bibit di dalam polibag,  satu polibag  untuk satu bibit.
o   Tempatkan polibag ditempat teduh selama 10 hari. Selama itu kelembapan media harus dijaga dengan cara disiram secara hati-hati menggunakan sprayer.
Perbanyakan dengan cara vegetatif : tanaman gaharu selain dapat diperbanyak menggunakan biji juga bisa diperbanyak menggunakan stek pucuk, okulasi dan tempel, tetapi menggunakan cara ini memiliki banyak kelemahan diantaranya, tanaman tidak memiliki akar yang kokoh, serta persentasi keberhasilan sedikit. Itulah sebabnya di Community Development Center  tidak memakai cara vegetatif karena dianggap sebagai hal yang akan merugikan.





3.3. Pemeliharaan Tanaman Di Pembibitan
Pemeliharaan tanaman dalam budidaya tanaman gaharu dilakukan agar tanaman dapat tumbuh subur dengan tujuan agar petani atau masyarakat desa bisa terpenuhi kebutuhannya akan tanaman gaharu karena antusias masyarakat sangat besar dalam melakukan penanaman tanaman gaharu. Kegiatan-kegiatan pemeliharaan tanaman yang dilakukan di tempat magang yaitu sebagai berikut :
3.3.1. Penyulaman
Tanaman gaharu sangat rentan terhadap cuaca lingkungan, tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari langsung apalagi tanaman masih  kecil. Namun pada kegiatan magang yang sudah dilakukan penyulaman terhadap tanaman tidak terlalu banyak karena benih yang dipilih oleh ketua lembaga yaitu benih yang memang memiliki daya tumbuh tinggi yang diintroduksi dari Jawa.  Dalam satu bedengan tanaman yang disulam hanya 3-5 tanaman.
3.3.2. Pengairan
Melihat kegunaan air bagi tanaman sangat besar, maka kekurangan air akan menggangu aktifitas fisiologi maupun morfologi pada tanaman yang dapat berakibat  terhentinya pertumbuhan.
Pengairan  pada pembibitan tanaman gaharu dilakukan setiap hari sekitar jam 5 sore, dan pengairan dilakukan dari awal pemindahan tanaman ke dalam polibag hingga tanaman gaharu siap  ditanam pada lahan yang luas. Pengairan tanaman gaharu dilakukan secara manual dengan menggunakan selang.
3.3.3. Penyiangan
Kegiatan penyiangan dalam budidaya tanaman gaharu dilakukan secara berkala, yaitu ketika gulma  mulai tumbuh di sekitar tanaman utama.  Kegiatan penyiangan dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Gulma hasil penyiangan yang di kumpul bisa di jadikan kompos untuk tanaman yang lain.
3.3.4. Pemupukan
Pemupukan merupakan usaha menambahkan bahan atau material ke media tanam untuk mencukupi kebutuhan hara tanah sehingga mampu berproduksi dengan baik. Pemupukan tanaman gaharu yang dilakukan di Community Development Center  yaitu menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran ternak yaitu kotoran kambing. Pemupukan yang dilakukan hanya   1 (satu) kali yaitu untuk pupuk dasar , dengan dosis atau takaran 1 (satu) ember kotoran kambing dicampur dengan 1(satu) ember tanah dan 2 (dua) ember sekam kering  (1:1:2). Dengan demikian penggunaan bahan kimia (pupuk kimia)  dapat dikurangi.
3.6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang sudah dilakukan di tempat magang,  terdapat hama kutu putih dan semut yang menyerang tanaman gaharu, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman gaharu, sejauh pengamatan penulis hanya penyakit bercak daun ynag disebabkan oleh jamur.



3.6.1. Hama Tanaman Gaharu
a)    Kutu putih (Pseudococidae)
Karakteristik berbentuk oval panjang dengan sepasang garis panjang di ujung abdomen. Sekujur tubuhnya yang lembut berwarna merah ditutupi satu lilin dan lapisan kapas sehingga sekilas terlihat seperti sekumpulan kapas. Kutu betina menghasilkan 200–450 butir telur yang diletakkan disamping serangga dewasa dan nifa berkembang didekatnya. Siklus hidup berlangsung selama 40 hari.
Gejala serangan:  bagian daun terlihat bercak hitam dan terlihat agak kotor dan daun biasanya menjadi rontok. Hama ini sulit di basmi hingga tuntas karena mempunyai semacam lapisan lilin sabagai perisainya.
Pengendalian :  pengendalian yang digunakan untuk mengatasi serangan hama kutu putih yaitu secara mekanik dan dengan menggunakan pestisida. Pengendalian secara mekanik digunakan apabila serangan hama kutu putih menyeranga tanaman dalam skala kecil, biasanya dengan menggunakan alat pemotong daun atau secara manual dengan menggunakan tangan dengan cara membuang dauan tanaman yang sudah terkena serangan hama kutu putih, sedangkan penggunaan pestisida yaitu ketika tanaman terserang dengan skala besar, tetapi pada kegiatan magang yang dilakukan di desa Benete tidak menggunakan bahan kimia, melainkan dengan menggunakan cara mekanik saja.


b)    Semut ( Formicidae)
Hama semut menyerang tanaman gaharu ketika proses penyemaian benih, hal ini disebabkan karena ada rasa manis pada biji tanaman gaharu yang disemai. Serangan hama semut mampu mengurangi dan menghilangkan tanaman yang disemai sekitar 60%. Cara yang dilakukan untuk mengendalikan hama semut yaitu dengan menggunakan pestisida kimia dengan merek dagang sevin.  Dosis yang digunakan pada aplikasi Sevin yaitu : 1 sendok gula pestisida sevin dicampur dengan 7 liter air bersih, cara aplikasi larutan tersebut yaitu dengan menyemprotkan pada benih gaharu yang disemai.
3.6.2. Penyakit  Tanaman Gaharu
Pada kegiatan magang yang dilakukan  di Community Development Center terdapat serangan penyakit berupa bercak hitam yang terletak pada tepi daun yang mengakibatkan tanaman menjadi kering, setelah dilakukan penelusuran informasi dari berbagai sumber, bahwa yang menyebabkan penyakit bercak daun pada tanaman gaharu yaitu jamur.
Menurut  Permana. E (2005), mengatakan bahwa Penyakit bercak daun  yang menyerang di pembibitan, disebabkan oleh jamur, yaitu jenis jamur Fusarium sp. Penyakit bulai dan keriting, disebabkan oleh virus yang menyerang di pembibitan dan ditularkan oleh serangga.

Langkah-langkah yang dilakukan agar terhindar dari serangan hama dan penyakit  yaitu:
1.    Membersihkan semak-semak di bagian bawah pohon penghasil gaharu, sehingga kepompong yang diletakan di tanah dapat dikendalikan dengan menggunakan bakteri (mis. Bacillus thuringiensis) dan jamur (mis. Beauveria bassiana).
2.     Perlakuan pemangkasan terhadap ranting-ranting pohon pengasil gaharu dimana diduga ngengat-ngengat tersebut terbangnya rendah, sehingga apabila ranting-ranting di pangkas, maka ngengat-ngengat tersebut tidak dapat meletakkan telur-telurnya di daun pohon pengasil gaharu, di duga kemampuan terbang ngengat terbatas.
3.    Melakukan tanaman campuran (teknik silvikultur), misalnya pohon penghasil gaharu dicampur dengan pohon mimba (Azadirachta indica).
4.    Mencari tanaman yang resisten terhadap hama dan pohon penghasil gaharu.
Namun pada kegiatan magang yang dilakukan di Community Development Center  tehnik atau cara penanggulangan  penyakit yang dilakukan yaitu dengan cara manual menggunakan tangan dengan cara bagian tanaman yang terserang penyakit dicabut dan dibuang, penganggulangan penyakit dengan cara manual dilakukan karena mengingat tanaman gaharu yang terdapat di pembibitan berjumlah sedikit.  



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
 Dari hasil praktek kerja lapangan yang sudah dilakukan di Community Development Center PT. Newmont Nusa Tenggara bahwa penulis sudah paham dan mengetahui tentang teknik pembibitan tanaman gaharu, serta penulis mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan.
4.2. Saran
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Community development. PT. Newmont  Nusa Tenggara, penulis menyarankan agar :
a)    Kerjasama antara pihak Comdev. PT. Newmont Nusa Tenggara dengan pihak UNSA tidaka hanya dalam hal Praktek Kerja Lapangan (PKL) saja, tetapi juga bisa menjalin kerjasama dalam hal penelitian lainnya
b)    Para petani dan pemerintah daerah memberikan perhatian yang lebih serius dalam pengembangan usaha budidaya tanaman gaharu.








DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kehutanan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan Pusat Litbang Produktivitas Hutan. 2012. Pengembangan Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) DEPHUT, Bogor.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid I s/d III Badan Litbang Kehutanan, DEPHUT, Jakarta.
Isnaini, Y. 2005. Teknik Induksi Gaharu dan Seleksi Pohon Gaharu Potensial, Pelatihan Nasional Budidaya dan pengolahan Gaharu, Seameo Biotrop, Bogor.
Parman dan T. Mulyaningsih, 2001. Teknologi Pembudidayaan Tanaman Gaharu, Prosiding Lokakarya Pengembangan Tanaman Gaharu, RLPS Dephut, Jakarta.
Permana, E. 2005. Identifikasi Beberapa Soecies Gaharu (Aquilaria Spp) Asli Indonesia, Pelatihan Nasional Budidaya dan Pengolahan Gaharu, Fahutan IPB, Seameo Biotrop, Bogor.
Tohir, L. 2014. Pengembangan Pesisir dan Pertanian. Community Development Center PT. Newmont Nusa Tenggara, Kabupaten Sumbawa Barat.